Para ilmuwan berpikir bahwa merekam mimpi orang-orang merupakan sesuatu yang mungkin dilakukan dan berencana untuk melakukan hal tersebut kemudian mengartikannya, menurut laporan baru.
Ilustrasi Orang Bermimpi - gbr. mediaspin
Mereka mengklaim telah mengembangkan suatu sistem yang memungkinkan mereka untuk merekam aktifitas otak tingkat tinggi.
Sebelumnya, satu-satunya cara untuk mengakses mimpi orang-orang, para psikolog menanyakan tentang mimpi tersebut setelah dialami oleh seseorang kemudian mencoba untuk mengartikan atau menginterpretasikannya.
Seperti yang dikutip dari Telegraph, Dr. Moran Cerf mengatakan: "Kami ingin membaca mimpi orang-orang."
Dia berharap bisa membandingkan ingatan orang tentang mimpinya dengan visualisiasi elektronik aktifitas otaknya.
Dia mengatakan: "Tak ada jawaban jelas mengapa manusia bermimpi dan salah satu dari pernyataan yang ingin kami jawab ialah kapan kita benar-benar menciptakan mimpi ini?" Sebagaimana yang dikutip dari BBC.
Ilmuwan tersebut meyakini bahwa penelitian terakhirnya menunjukkan bahwa neuron-neuron atau sel-sel otak tertentu seseorang terhubung dengan obyek-obyek atau konsep-konsep khusus.
Dia menemukan bahwa neuron tertentu bercahaya ketika seorang relawan memikirkan tentang aktris Marilyn Monroe yang terkenal seksi.
Jika sebuah basis data dibuat mengedintifikasikan berbagai neuron dengan konsep-konsep, obyek-obyek dan orang-orang, hal tersebut akan memungkinkan untuk "membaca pikiran subyek", menurut Dr. Cerf.
Namun, Dr. Roderick Oner yang merupakan seorang psikolog klinis dan ahli mimpi mengatakan bahwa visualisasi seperti ini akan terbatas ketika menginterpretasi "narasi mimpi kompleks".
Lagi pula untuk mendapatkan gambaran terinci mengenai neuron-neuron seseorang, para subyek harus mempunyai elektroda-elektroda yang ditanamkan jauh ke dalam otak dengan melakukan operasi pembedahan.
Para peneliti Nature menggunakan data dari pasien-pasien yang memiliki elektroda tertanam untuk memonitor dan merawat mereka yang menderita gangguan otak.
Namun Dr. Cerf mengatakan dia berharap bahwa hal tersebut bisa mungkin dilakukan pada tahap mendatang untuk memonitor orang-orang tanpa operasi pembedahan.
Dia mengatakan merupakan suatu hal yang "fantastis" untuk bisa membaca pikiran pasien-pasien koma yang tak bisa berkomunikasi.
Dia menambahkan: "Kita bisa berlayar dengan imajinasi kita dan berpikir tentang semua hal yang bisa kita lakukan jika kita memiliki akses ke otak seseorang dan memvisualisasikan pikiran mereka. Sebagai contoh, daripada repot-repot menulis surel, anda bisa hanya memikirkannya saja; atau aplikasi futuristik lainnya yaitu memikirkan suatu aliran informasi dan menuliskannya di depan mata anda."
dicuplik dari " http://sainspop.blogspot.com/2010/10/merekam-mimpi.html "
[رواه إماما المحدثين أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بردزبة البخاري وابو الحسين مسلم بن الحجاج بن مسلم القشيري النيسابوري في صحيحيهما اللذين هما أصح الكتب المصنفة]
Arti Hadits / ترجمة الحديث :
Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah e bersabda : Sesungguhnya setiap perbuatan([1])tergantung niatnya([2]). Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas)berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya ([3])karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.
(Riwayat dua imam hadits, Abu Abdullah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhori dan Abu Al Husain, Muslim bin Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naishaburi dan kedua kita Shahihnya yang merupakan kitab yang paling shahih yang pernah dikarang) .
1. Yang dimaksud perbuatan disini adalah amal ibadah yang membu-tuhkan niat. Adapun perbuatan buruk niat baiknya tidak akan merubah buruknya menjadi baik
2. Niat adalah keinginan dan kehendak hati.
3. Hijrah secara bahasa artinya : meninggalkan, sedangkan menurut syariat artinya : meninggalkan negri kafir menuju negri Islam dengan maksud menyelamatkan agamanya. Yang dimaksud dalam hadits ini adalah perpindahan dari Mekkah ke Madinah sebelum Fathu Makkah (Penaklukan kota Mekkah th. 8 H).
Catatan :
1.Hadits ini merupakan salah satu dari hadits-hadits yang menjadi inti ajaran Islam. Imam Ahmad dan Imam syafi’i berkata : Dalam hadits tentang niat ini mencakup sepertiga ilmu. Sebabnya adalah bahwa perbuatan hamba terdiri dari perbuatan hati, lisan dan anggota badan, sedangkan niat merupakan salah satu dari ketiganya. Diriwayatkan dari Imam Syafi’i bahwa dia berkata : Hadits ini mencakup tujuh puluh bab dalam fiqh. Sejumlah ulama bahkan ada yang berkata : Hadits ini merupakan sepertiga Islam.
2. Hadits ini ada sebabnya, yaitu: ada seseorang yang hijrah dari Mekkah ke Madinah dengan tujuan untuk dapat menikahi seorang wanita yang konon bernama : “Ummu Qais” bukan untuk mendapatkan keutamaan hijrah. Maka orang itu kemudian dikenal dengan sebutan “Muhajir Ummi Qais” (Orang yang hijrah karena Ummu Qais).
Pelajaran yang terdapat dalam Hadits / الفوائد من الحديث :
1.Niat merupakan syarat layak/diterima atau tidaknya amal perbuatan, dan amal ibadah tidak akan mendatangkan pahala kecuali berdasarkan niat (karena Allah ta’ala).
2.Waktu pelaksanaan niat dilakukan pada awal ibadah dan tempatnya di hati.
3.Ikhlas dan membebaskan niat semata-mata karena Allah ta’ala dituntut pada semua amal shaleh dan ibadah.
4.Seorang mu’min akan diberi ganjaran pahala berdasarkan kadar niatnya.
5.Semua pebuatan yang bermanfaat dan mubah (boleh) jika diiringi niat karena mencari keridhoan Allah maka dia akan bernilai ibadah.
6.Yang membedakan antara ibadah dan adat (kebiasaan/rutinitas) adalah niat.
7.Hadits diatas menunjukkan bahwa niat merupakan bagian dari iman karena dia merupakan pekerjaan hati, dan iman menurut pemahaman Ahli Sunnah Wal Jamaah adalah membenarkan dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan.
Apakah beda dunia dan Akhirat? Secara umum kita sebenarnya sudah 'merasakan' bedanya. Tetapi barangkali akan lebih baik kalau secara eksplisit kita memberikan definisinya.
Perbedaan dunia. dan Akhirat, diantaranya, ditandai oleh waktu dan tempat berlangsungnya. Dari segi waktu, alam dunia adalah alam kehidupan yang terjadi lebih dahulu. Dalam istilah bahasa, kata dunyaa juga berarti dekat. Artinya kehidupan yang dekat dengan kita sekarang. Kita alami saat ini.
Sedangkan Akhirat,adalah kehidupan berikutnya, sesudah kehidupan dunia. Kata 'Akhirat' menunjukkan bahwa kehidupan Akhirat adalah kehidupan yang terakhir atau lebih akhir daripada dunia yang sekarang. Banyak yang berpendapat bahwa kehidupan Akhirat memang adalah kehidupan yang final. Tidak ada lagi kehidupan sesudah itu.
Secara terminologi waktu, Allah mengatakan bahwa manusia memang melewati beberapa tahapan kehidupan. Yang pertama, adalah suatu waktu ketika manusia belum berwujud apa-apa. Allah mengatakan sebagai 'bentuk yang belum bisa disebut'. Ini menunjuk kepada bahan-bahan dasar tubuh manusia di dalam tanah. Pada waktu itu, manusia memang belum ada bentuk sedikit pun. Seluruh bahan dasar tubuhnya tersebar di seantero permukaan Bumi atau bahkan di udara bebas berupa gas.
Begitu Allah memulai penciptaan, maka Allah mengumpulkan berbagai zat dari permukaan Bumi untuk disenyawakan menjadi asam amino, bahan dasar pembentuk tubuh manusia. Pengumpulan bahan bahan dasar itu, dibantu oleh tanaman dan binatang.
Kehidupan tahap pertama itu diakhiri saat sperma seorang laki laki bertemu dengan ovum dari seorang perempuan. Sejak terjadinya pembuahan itulah, maka proses penciptaan terjadi. Dan sejak itu pula manusia memasuki 'kehidupan' tahapan kedua.
QS. Al Insaan (76) : 1
"Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang bisa disebut?"
Tahap kedua. Dimulai dengan terjadinya 'pembuahan' (yaitu bertemunya sperma sang ayah dengan ovum sang ibu), sampai terjadinya kelahiran seorang manusia. Ini adalah ketika manusia berproses di dalam rahim. Saat itu Allah menciptakannya lewat proses kehamilan. Di sini Allah semakin banyak bercerita tentang proses penciptaan itu. Di antaranya ayat berikut ini.
QS. Az Zumar (39) 6
"Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?"
QS. Al Mu’minuun : 12 - 14
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang lain. Maka Maha Suci Allah pencipta yang paling sempurna”
Tahap yang ketiga, adalah kehidupan di alam dunia.. Kehidupan ini didahului oleh kelahiran seorang bayi, dan diakhiri dengan kematiannya. Inilah drama kehidupan manusia, dimana kita harus melakukan berbagai kebajikan dan menjauhi berbagai kemaksiatan. Segala apa yang kita lakukan akan membawa dampak pada kehidupan berikutnya, di alam Akhirat. Kematian manusia mengantarkannya menuju pada kehidupan yang lebih kekal abadi, yaitu Kehidupan Akhirat. Di kehidupan yang terakhir ini, manusia tidak akan mengalami kematian lagi, sebagaimana difirmankan Allah.
QS. Ad Dukhaan (44) : 56
"mereka tidak akan merasakan mati di dalamnya kecuali mati di dunia. Dan Allah memelihara mereka dari azab Neraka"
Kualitas kehidupan manusia selalu dipengaruhi oleh tahapan sebelumnya. Karena itu, kualitas kehidupan Akhirat kita juga sangat dipenganihi oleh kehidupan kita di dunia. Kalau kehidupan kita di dunia jelek, maka. kualitas kehidupan kita di Akhirat juga akan jelek dan menyengsarakan.
Demikian pula, kualitas kehidupan kita di Dunia, sangat dipengaruhi oleh kualitas kita pada tahap sebelumnya, saat kita masih di dalam kandungan. Jika pada saat mengandung, ibu kita melakukan kesalahan-kesalahan tertentu, maka bisa jadi si bayi yang lahir tidak dalam keadaan normal sebagaimana bayi yang lain.
Perbedaan itu terletak pada usaha yang dilakukan. Namun pada pada tahap kedua ini di dalam kandungan kita tidak bisa berusaha sendiri. Kualitas kandungan sepenuhnya tergantung kepada usaha bapak dan ibu kita. Bagaimana mereka mengatur gizi saat kehamilan, atau bersikap secara psikologis, atau bagaimana pula saat melakukan konsepsi, semuanya akan berpengaruh pada kualitas kehamilan. Dan pada gilirannya, kualitas kehamilan itu akan berpengaruh pada kualitas bayi yang dilahirkan.
Bahkan kalau dirunut lebih jauh lagi, kualitas kehamilan itu juga dipengaruhi oleh kualitas tahap sebelumnya. Baik kualitas orang tua kita, maupun kualitas lingkungan dimana orang tua kita berada. Genetika dan polusi lingkungan, misalnya bisa menyebabkan kecacatan pada janin.
Jadi, secara keseluruhan, memang tahapan-tahapan itu saling mempengaruhi ke arah proses lebih lanjut. Dari semua itu ,yang harus kita camkan adalah pada fase ketiga, yaitu kehidupan dunia. Karena, di fase inilah semua kualitas itu sangat bergantung pada usaha kita sendiri. Bukan orang lain, dan juga bukan orang tua kita lagi. Kalau kita gagal dalam mengelola kehidupan kita di fase Dunia, maka kita akan sengsara di fase berikutnya, yaitu di fase Akhirat
Fase kehidupan dunia untuk manusia dimulai ketika Adam pertamakali diciptakan oleh Allah, sekitar 50 ribu tahun yang lalu. Bahkan, sebenarnya persiapan untuk kehidupan manusia itu telah 'dirintis' oleh Allah 5 miliar tahun yang lalu saat Bumi ini mulai diciptakan. Berikut ini adalah fase persiapan Bumi sampai munculnya kehidupan yang mengarah kepada penciptaan manusia.
QS. Al Anbiyaa' (21) : 30
“Dan dari air (Allah memulai) setiap yang hidup. . . “
QS. An Nuur (24) : 45
“Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki, sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki Nya, sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Secara global, ilmu pengetahuan tentang sejarah kehidupan di muka Bumi memperoleh data-data dari berbagai fosil. Di antaranya, diperoleh data fosil tertua yang berumur sekitar 3,5 miliar tahun yang lalu. Fosil tersebut menggambarkan bahwa di daerah perairan/lautan telah hidup sejenis bakteri dan makhluk bersel tunggal.
Sedangkan kehidupan makhluk bersel lebih banyak mulai diketemukan pada fosil-fosil yang berusia di bawah 1 miliar tahun yang lalu. Jenis-jenis ini mulai diketemukan hidup di daratan. Setelah itu, barulah diketemukan fosil-fosil dari makhluk-makhluk yang lebih kompleks strukturnya.
Kehidupan tanaman dan binatang, misalnya, diperkirakan dimulai sekitar 550 juta tahun yang lalu, pada zaman Cambrium. Evolusi terus berjalan menuju pada. kompleksitas yang semakin tinggi. Zaman Jurassic, dimana dinosaurus hidup, diperkirakan sekitar 150 200 juta tahun yang lalu. Dan kehidupan manusia modern diperkirakan baru sekitar 50 ribu tahun yang lalu.
Pernahkan kita berpikir tentang hujan? Fenomena alam yang biasa kita alami itu sungguh menyimpan berbagai proses yang mengagumkan. Allah berfirman di dalam Qur'an:
QS Az Zukhruf (43) : 11
“Dan yang menurunkan air dari langit menurut kadar (tertentu) lalu Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati, seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari kubur).”
Dalam firmanNya di atas Allah mengatakan bahwa Allah mengukur kadar hujan. Pernahkah kita berpikir seandainya hujan diturunkan secara tidak terukur ke permukaan Bumi? Dampaknya sungguh sangatlah dahsyat!
Hujan berasal dari awan. Di awan itu terkandung jutaan ton air hujan. Bayangkan, berjuta juta ton air sedang bergelayutan di atas kepala kita pada ketinggian beberapa kilometer. Kenapa jutaan ton air itu tidak berjatuhan ke Bumi? Karena Allah membuat mekanisme yang sangat canggih.
Air dari permukaan Bumi dirubah terlebih dahulu menjadi uap air yang memiliki berat jenis lebih ringan dari udara. Sehingga uap air itu bergerak ke angkasa. Di ketinggian tertentu, uap air itu lantas berkumpul dengan uap air yang lain, yang berasal dari berbagai daerah di permukaan Bumi.
Di langit itu Allah mengarak jutaan ton uap air menuju daerah yang dikehendaki, dengan menggunakan kekuatan angin. Anginnya bergerak dikarenakan perputaran Bumi yang miring pada sumbunya sebesar 23,5 derajat.
Berapa besar kekuatan yang menggerakkan awan itu sehingga bisa menghidupkan daerah-daerah yang tandus. Kalau seandainya kita melakukan sendiri mekanisme itu, betapa besamya biaya yang kita keluarkan.
Hal ini misalnya, dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi. Mereka berusaha memindahkan air tawar yang disuling dari lautan menuju ke daratan. Maka, dibikinlah pipa-pipa dan proses penjernihan air dalam skala yang sangat besar. Biayanya tentu luar biasa. Namun Allah dengan sangat gampangnya melakukan itu semua secara terus menerus, sejak berjuta juta tahun yang lalu, untuk menghidupi seluruh makhlukNya di muka planet Bumi ini.
Cara Allah menurunkan air hujan ke muka Bumi pun dilakukanNya dengan sangat 'santun' dan terukur. Bayangkan kalau Allah menghendaki air hujan yang jumlahnya jutaan ton itu turun secara sekaligus, seperti sebuah air terjun, di suatu daerah tertentu. Kita tidak bisa membayangkan betapa akan hancur lebur daerah itu, diterjang oleh air bah yang jatuh dari langit.
Allah telah mengukur jatuhnya air itu. Baik dalam jumlahnya maupun dalam mekanismenya. Jika, suatu daerah sudah 'dirasa' cukup memperoleh siraman air hujan, maka Allah menghentikannya. Dia memindahkan guyuran air hujan itu ke daerah lain yang membutuh-kannya. Jika tidak, tentu daerah tersebut akan mengalami banjir yang tidak terkira. Allah menggiring uap air dari lautan menuju ke daratan. Sebagian besar turun di gunung-gunung, kemudian menghasilkan sejumlah mata air yang sangat berguna pada musim kemarau. Air itu mengalir lewat sungai-sungai, dan bisa dimanfaatkan untuk kehidupan manusia di luar musim hujan.
Selain dalam hal jumlah, mekanisme turunnya air itu juga memunculkan rasa kagum kita. Kenapa air hujan turun sebagai butiran butiran? Barangkali, di antara kita ada yang menjawab : kalau seandainya air hujan itu turun sekaligus seperti air bah, maka bisa dipastikan hidup kita akan terancam. Akan terjadi bencana yang sangat dahsyat di muka Bumi ini, setiap kali musim hujan.
Namun demikian, pernahkah kita mencermati tentang butiran butiran air hujan itu? Proses pendinginan yang tidak seragam terhadap uap air yang terkandung di dalam awan dan jarak jatuh air dari awan ke permukaan Bumi telah menyebabkan air hujan itu jatuh tercerai berai menjadi butiran air yang berukuran kecil.
Sebenarnya, meskipun air hujan itu turun sebagai butiran, bahayanya tidaklah kalah besar dibandingkan dengan turun sekaligus. Kenapa demikian ?
Butiran air hujan itu sesungguhnya bisa berlaku bagaikan sebutir peluru yang jatuh dari angkasa. Kecepatan butiran air hujan itu, sangatlah tinggi akibat mengalami percepatan terus menerus disebabkan gaya gravitasi Bumi.
Seandainya tidak dihambat oleh angin dan atmosfer Bumi, butiran air hujan itu bisa memiliki kekuatan tembus yang sangat dahsyat. Bisa jadi genting-genting rumah kita bisa bolong-bolong akibat diterjang oleh butiran hujan itu. Akan tetapi kenapa hal itu tidak terjadi? Dan ternyata, kecepatan butiran air hujan ketika sampai di permukaan Bumi hanya berkisar pada kecepatan 8 km per jam saja.
Ini disebabkan oleh hambatan atmosfer Bumi. Bumi berputar pada dirinya sendiri dengan kecepatan lebih dari 1.600 km per jam. Akibatnya, udara atau atmosfer yang melingkunginya juga bergerak terbawa oleh putaran itu. Maka ketika ada butiran air hujan jatuh dari ketinggian awan, dia tidak mengalami tambahan kecepatan terus menerus akibat tarikan Bumi. Melainkan mengalami hambatan hambatan di dalam perjalanannya. Sehingga, ketika sampai di permukaan Bumi kecepatannya sudah sangat rendah, tidak membahayakan lagi.
Di sini, lagi lagi, kita melihat betapa berbagai mekanisme di Bumi ini telah didesain oleh Allah sedemikian rupa sehingga cocok Dan nyaman untuk kehidupan manusia di atasnya. Jika terjadi penyimpangan terhadap mekanisme-mekanisme itu, maka sungguh, manusia akan mengalami masalah yang besar dengan lingkungannya. Namun, Allah sangat menyayangi kita. Dia selalu menjaga semua itu untuk kenikmatan kehidupan manusia.
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI Pengaruh PH, Suhu, Substrat dan Konsentrasi Terhadap Aktivitas Enzim Katalase
oleh: M. Luqman Hakim
SMA Darul ‘Ulum 2 Unggulan BPPT RSBI
JOMBANG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Judul Eksperimen
Pengaruh PH, Suhu, Substrat dan Konsentrasi Terhadap Aktivitas Enzim Katalase
1.2Rumusan Masalah
1.Bagaimana pengaruh ph, suhu, substrat dan konsentrasi terhadap aktivitas enzim katalase?
1.3Tujuan
1.Untuk mengetahui pengaruh ph, suhu, substrat dan konsentrasi terhadap aktivitas enzim katalase.
1.4Manfaat
Menambah pengetahuan tentang aktivitas enzim katalase terhadap faktor eksternal yang mempengaruhinya.
1.5Lingkup Pembahasan
Enzim katalase dan faktor eksternal yang mempengaruhi aktivitas enzim tersebut.
BAB II
ISI
2.1Alat dan Bahan
No
Alat
Bahan
1
Tabung Reaksi
Hati
2
Lidi dan korek api
Kentang
3
Pipet
H2O2 dan H2O
4
Mortal
Larutan Hcl dan NaOH
5
Bunsen
Air panas dan air dingin
6
Penjepit
7
Penggaris
2.2Prosedur Kerja
1.Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2.Haluskan hati menggunakan mortal
3.Masukkan hati ke dalam tabung reaksi dengan massa yang sama
4.Lakukan percobaan dengan variabel bebas yang disediakan
5.Amati dan ukur ketinggian gelembung
6.Bakar ujung lidi, matikan hingga terlihat bara kemudian masukkan secara perlahan dalam tabung reaksi
7.Amati reaksi yang terjadi
8. Catat kesimpulan
2.3Identifikasi Variabel Penelitian ( Bebas/Konstan/Terikat )
No.
Variabel Bebas
Variabel Terikat
Variabel Konstan
1
Konsentrasi
Ketinggian gelembung dan besar nyala api
Massa hati, PH, Suhu, Substrat
2
PH
Massa hati, Konsentrasi, Suhu, Substrat
3
Suhu
Massa hati, Konsentrasi, PH, Substrat
4
Substrat
Massa hati, Konsentrasi, PH, Suhu
BAB III
PEMBAHASAN
3.1Hasil Tabel
No
Faktor Eksternal
Tinggi Gelembung (cm)
Nyala Api
Keterangan
1
Konsentrasi
H2O2 =10 & H2O=0
7cm
+++
Gelembungnya besar
H2O2 =5 & H2O=5
2.5 cm
++
Gelembungnya rapat dan kecil
H2O2 =0 & H2O=10
-
-
-
2
Suhu
Panas
6 cm
++
Gelembungnya besar-besar
Dingin
10 cm
+++
Gelembungnya besar-besar
3
PH
Asam
-
-
Gelembungnya rapat dan kecil
Basa
0,2 cm
-
Gelembungnya rapat dan kecil
4
Substrat
Hati
7 cm
+++
Gelembungnya besar
Kentang
2,8 cm
-
Gelembunya kecil dan berwarna putih
Note : +++Sangat terang
++Terang
+Redup
-Tidak nyala
3.2Pembahasan
Enzim adalah katalis yang terbuat dari protein dan dihasilkan oleh sel. Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan Hidogen Peroksida (H2O2) yang merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses pencernaan makanan. Hidrogen peroksida dengan rumus kimia bila H2O2 ditemukan oleh Louis Jacquea Thenard pada tahun 1818.Senyawa ini merupakan bahan kimia organik yang memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh. Senyawa peroksida harus segera di uraikan menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang tidak berbahayaEnzim mempunyai sifat spesifik yaitu hanya mengatalisis reaksi kimia tertentu.Sebagai contoh enzim katalase yang hanya menguraikan H2O2 menjadi H2O dan O2 dengan reaksi sebagai berikut :
2H2O2à 2H2O + O2
Enzim tertentu dapat bekerja secara optimal pada kondisi tertentu pula.Beberapa faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah sebagai berikut :
Suhu
Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah.Protein akan mengental atau mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas).
Derajat keasaman (pH)
Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat.Sebagian besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang sedikit sempit (pH = ±7).Di luar pH optimal, kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat.
Konsentrasi enzim, substrat, dan kofaktor
Jika pH dan suhu suatu sistem enzim dalam keadaan konstan serta jumlah substrat berlebihan, maka laju reaksi sebanding dengan jumlah enzim yang ada.Jika pH, suhu dan konsentrasi enzim dalam keadaan konstan, maka reaksi awal hinga batas tertentu sebanding dengan substrat yang ada.Jika enzim memerlukan suatu koenzim atau ion kofaktor, maka konsentrasi substrat dapat menetukan laju reaksi.
Inhibitor enzim
Kerja enzim dapat dihambat, baik bersifat sementara maupun tetap oleh inhibitor berupa zat kimia tertentu.Pada konsentrasi substrat yang rendah akan terlihat dampak inhibitor terhadap laju reaksi.
Hal ini dapat dibuktikan dengan percobaan. Hasil tabel menunjukkan bahwa terdapat banyak perbedaan hasil dari variabel terikat akibat perlakuan yang berbeda pada faktor-faktor eksternal.
Telah diketahui bahwa tinggi gelembung dan besar nyala api pada variabel bebas konsentrasi dengan perbandingan antara H2O2 10 ml dengan H2O2 5 ml dan H2O 5 ml hasilnya berbeda. Ini menandakan bahwa semakin besar konsentrasi dari H2O2maka akan semakin besar pula tinggi gelembung dan nyala apinya. Ini merupakan sifat dari enzim katalase itu sendiri, bahwa enzim hanya bekerja secara spesifik.
Pada percobaan kedua, dengan variabel bebas Suhu. Tinggi gelembung pada suhu panaslebih rendah dari pada suhu dingin dan sebaliknyabesar nyala api pada suhu panas lebih besar dari suhu dingin. Pada suhu panas, menandakan produksi H2O dan O2 mengalami penurunan. Hal ini terjadi karena enzim mempunyai bahan dasar berupa protein. Maka sifat-sifat protein sangat melekat pada enzim katalase. Salah satu dari sifat enzim adalah Termolabil yakni enzim rentan rusak apabila suhu lingkungan terlalu panas. Dari percobaan diatas dapat kita ketahui bahwa kerja enzim katalase akan menurun jika suhu lingkungan dinaikkan. Sebaliknya, pada suhu dingin, enzim bekerja sangat maksimum. Hal ini ditandai dengan tinggi gelembungnya yang mencapai 10 cm dan nyala api yang besar. Ini menandakan bahwa enzin katalase dapat bekerja maksimum dengan suhu yang dingin. Menurut beberapa teori, Jika enzim katalase berada pada suhu yang sangat panas maka enzim ini akan mengalami kerusakan dan sebaliknya, enzim akan tidak bekerja sama sekali jika dalam suhu yang sangat dingin.
Pada percobaan ketiga, dengan variabel bebas ph. Telah diketahui bahwa pada kondisi lingkungan asam, tidak terdapat gelembung dan nyala api sama sekali. Hasil yang hampir sama juga terjadi pada enzim katalase, ketika pada kondisi lingkungan basa, tinggi gelembung hanya mencapai 0,2 cm dan tidak menghasilkan nyala api. Hal ini menunjukkan bahwa, saat kondisi keasaaman bergeser menjadi sedikit asam (ph˂7) atupun sedikit basa (ph ˃7), maka kapasitas enzim katalase untuk menguraikan H2O2 akan semakin berkurang. Menurut beberapa literature, mengatakan bahwa pada ph tertentu, enzim katalase ini akan sama sekali tidak bekerja.
Pada percobaan keempat, dengan veriabel bebas substrat. Ternyata diketahui bahwa kentang juga memiliki enzim katalase. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya sedikit gelembung yang dihasilkan dan terdapat nyala api yang redup. Dalam percobaan kali ini, tidak terdapat nyala api, karena faktor konsentrasi substrat yang sangat sedikit.
BAB IV
PENUTUP
4.1Simpulan
Dari percobaan yang telah kami lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa enzim katalase berperan dalam penguraian racun dari H2O2menjadi H2O dan O2 , dimana kerjanya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu Suhu, PH, Konsentrasi dan substrat.